28. Tidak menyangka

57 10 3
                                    

Love u everybody❤

**********

"MARS STOP!"

Teriakan itu teriakan yang membuat semuanya menoleh. Semuanya terkejut saat melihat dia. Kecuali lawan bermain Mars. Ya Azril dia tersenyum miring.

Mars mengernyitkan keningnya heran. Matanya mentap tajam orang yang meneriakinya itu.

"Lo gak usah sampai kayak gini kali! Liat adik lo khawatir sama lo! Sedangkan lo disini malah enak-enakan!"

"Nanti kalo lo kalah, siapa yang malu? Lo sendiri! Begitu juga gue! Nama gue yang kebawa-bawa nanti!"

"Lo kalo udah jadi alay ya alay aja! Ngapain lo tanam sifat lo yang bejat itu! Berharap dia tau kemampuan lo? Gak guna!" dia meninggikan suaranya berharap perempuan disana yang tengah terkejut itu mendengar ucapannya.

Mars mengeraskan rahangnya. Mata tajamnya dia lontarkan untuk pria itu. Mars turun dari motornya.

"BANGSAT LEON!"

Bugh

Bugh

Bugh

Mars terus saja memukuli Leon hingga pria itu terkapar, Leon tidak membalas pukulan Mars. Kalo dia membalas rencana yang dia rancang bisa gagal nantinya.

"Gue gak nyangka!" ucap Doni tak habis fikir.

"Pisahin goblok! Bisa-bisa tuh anak bangsat mati!" teriak Bima. Figo yang langsung peka, dia segera menghampiri Mars dan Leon memisahkan keduanya sebisanya. Teman-teman Mars ikut membantu memisahkan mereka.

"Udah stop Mars! Lo kalo mukul gak kira-kira bisa aja ni anak langsung mati!" celetuk Deva. Mars menghentikan pukulannya itu. Nafasnya masih terengah-engah.

"Biarin aja dia mati!" sentak nya.

Sedangkan di lain sisi Bumi dkk masih terkejut dengan kejadian ini.

"Kesannya Leon kayak ngejatohin Mars!" celetuk Jessy.

"Leon hampir mirip sama lo ya Mi." timpal Milda. Bumi langsung menoyor kepala Milda.

"Enak aja lo!"

Elsa yang mendengar ucapan Milda terdiam sesaat.

"Udah kita kesana aja yuk!" ajak Bumi. Diangguki ketiga temannya.

Sesampainya disana Bumi dkk melihat Leon yang terkulai lemas. Tubuhnya terbatuk-batuk. Teman-teman Mars yang ada disana terkejut ketika melihat ada Bumi dkk juga disana. Yoga, wajah pria itu sudah memucat, Milda menatapnya dengan tatapan horor.

Bumi berjongkok di sebelah Leon, pria itu tersenyum kearahnya. Bumi memegang dadanya yang terasa sesak karena melihat Leon seperti ini, melihat wajah kesakitan Leon membuatnya khawatir.

"Lo gak papa?" tanya Bumi dengan cemas. Mars yang menyaksikan itu hanya terdiam kaku, hatinya merasa sakit ketika melihat orang yang dicintainya mengkhawatirkan orang yang sudah membuatnya malu dan hancur.

Figo menatap Mars, dia mengusap pundak Mars pelan menenangkan pria itu.

"Santai Mars, dia yang malu sendiri, masa ketua geng baru digituin aja udah tepar!" ucap Figo.

"Akting woy akting! Orang disini ada Bumi sama temen-temennya!" celetuk Deva.

"Biasalah caper!" timpal Bima.

"Kasian si Yoga, ketahuan bohong ke Milda," ucap Doni sembari menyimpan tangannya di pundak Bima.

Terlihat Milda dan Yoga yang sedang berdebat disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARS DAN BUMI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang